Puisi ini adalah ciptaan temanku yang dia pakai untuk maju praktek Bahasa Indonesia beberapa bulan lalu, namanya 'Caffabih'
Tubuhku kaku
Dimana aku
Tolong, tolong, tolong
Tak adakah cahaya
Gelap, dingin, sepi
Dimana aku
Dimana Aku
Dimana aku
Dimana sahabatku
Bapak ibuku
Semua keluargaku
Padahal ku menyayangi mereka
Mengapa mereka tak menemaniku
Hanya sebatas inikah tempatku
Dahulu aku dihormati
Dengan segala keangkuhanku
Tersenyum manis
Tuk membalas pujian mereka
Sekarang...
Aku hanya punya selembar kain putih
yang membalut tubuhku
Sedikit kapas
Dan papan yang membelenggu
Pantaskah menyesal?
Tiada guna lagi ku banggakan
Menanti... menanti... menanti...
Sebuah Keputusan....
Dimanakah duniaku dulu
Tak bisa aku melihat lagi
Warna hitam mengelilingi
Senyap lembut namun menakutkan, merayapi kulitku yang dingin
Akhirnya ku percaya
Apa yang telah dijanjikan
Andai aku bisa kembali
Mungkin....
Mungkin dan mungkin...
Ku berubah
Percuma,
seribu kali menyesal disini
bahkan tak terhitung
tiada guna, tiada guna
Pantaskah ku menangis...
Tolong, tolong, tolong...
Apakah kalian tak bisa mendengar...
Aku di dalam meminta bantuan
Siapa mereka...?
Buat apa GADA itu...
Siapa kalian,
Hai! siapa kalian...
Mau apa, mau apa...
Apa yang akan kalian lakukan...
Ah.....
Ampun... ampun... ya Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar